Postingan
Permendikbud No. 69 Th 2016 ttg Penulisan Sejarah
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KEMBALI KE NKRI
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
RANGKUMAN PERJUANGAN KEMBALI KE NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA S etelah penandatanganan Perjanjian Linggarjati, Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda Dr. H. J. van Mook, segera membentuk negara bagian –negara melalui beberapa konferensi antara lain: Konferensi Pangkalpinang, Konferensi Malino, Konferensi Denpasar, dan Konferensi Bondowoso ) Negara bagian itu meliputi Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra, Negara Sumatra Timur, Negara Madura, Negara Sumatra, dan Negara Sumatra Timur. Pembentukan negara-negara bagian ( negara –negara boneka ) dibentuk sebagai upaya Belanda untuk dapat tetap menancapkan pengaruhnya di Indonesia. Hasil Konferensi Meja Bundar ( 27 Desember 1949) : Belanda akan mengakui kedaulatan RIS sebelum akhir tahun 1949 . RI menjadi salah satu bagian dari Negara Republik Indonesia Serikat Negara RIS yang terbentuk dari hasil KMB tidak berlangsung lama, hanya sekitar 7 bulan saja. Isi Persetujuan K
Proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KD. 3.7 menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia Saluran Islamisasi di Indonesia Islamisasi dapatlah diartikan sebagai cara atau jalur masuk dan penyebaran agama Islam. Adapun saluran Islamisasi di Indonesia antara lain: 1. Saluran P erdagangan. Kegiatan perdagangan ini berlangsung dengan intens antara abad ke-7-16 M, yang melibatkan para pedagang dari berbagai wilayah di Asia. Penggunaan saluran Islamisasi melalui perdagangan sangat cocok dengan ajaran Islam, karena dalam ajaran Islam tidak ada pemisahan antara kegiatan berdagang dengan kewajiban-kewajiban agama lainnya. Melalui saluran perdagangan Islam dapat masuk ke semua lapisan masyarakat dari raja hingga rakyat biasa. Raja atau kaum bangsawan pada masa tersebut juga merupakan pemilik modal dalam bidang perdagangan, sehingga banyak yang memiliki kapal-kapal dagang. Prosesnya mula-mula para pedagang Islam berdagangan di pusat-pusat perdagangan dan kemudian di
ISLAM DAN JARINGAN PERDAGANGAN ANTARPULAU
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KD. 3.7 menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia Kedatangan Islam di Indonesia Berbagai pendapat mengenai proses masuknya Islam ke Kepulauan Indonesia (dikaitkan tentang waktu dan tempat asalnya ) antara lain : 1. Teori Gujarat Pendapat yang mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis, berada di jalur perdagangan antara timur dan barat. Pedagang Arab yang bermahzab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah (abad ke-7 M). Menurut Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung yang menyebarkan Islam ke Indonesia, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. Pendukung pendapat J. Pijnapel antara lain : C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta. Menurut
KERAJAAN SRIWIJAYA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Buddha yang berdiri di Sumatra pada abad ke-7. Pendirinya adalah Dapunta Hyang. Kerajaan ini pernah menjadi kerajaan terbesar di Nusantara, bahkan mendapat sebutan Kerajaan Nasional I sebab pengaruh kekuasaannya mencakup hampir seluruh Nusantara dan negara-negara di sekitarnya. Letaknya sangat strategis. Wilayahnya meliputi tepian Sungai Musi di Sumatra Selatan sampai ke Selat Malaka (merupakan jalur perdagangan India – Cina pada saat itu), Selat Sunda, Selat Bangka, Jambi, dan Semenanjung Malaka. Berita dari luar negeri Berita Cina Dalam perjalanannya untuk menimba ilmu agama Buddha di India, I-Tsing pendeta dari Cina, singgah di Shi-li-fo-shih (Sriwijaya) selama enam bulan dan mempelajari parama sastra atau tata bahasa Sanskerta. Kemudian, bersama guru Buddhis, Sakyakirti, ia menyalin kitab Hastadandasastra ke dalam bahasa Cina. Kesimpulan I-Tsing mengenai Sriwijaya adalah negara ini telah maju dalam bidang agama B