Orde Baru

Orde Baru

Latar belakang lahirnya orba :
  1. Adanya penyimpangan disegala bidang pada masa Orla menyebabkan negara mengalami ketidakstabilan
Ketidakstabilan pada masa Orde Lama :
a)      Bidang Politik
Munculnya beberapa penyimpangan ideologi,konstitusi dan hubungan internasional.
b)      Bidang Ekonomi
Kondisi perekonomian bangsa Indonesia semakin terpuruk. Inflasi mencapai 650 %
c)      Bidang Sosial Budaya
Munculnya kehidupan budaya yang lebih diarahkan pada satu ideologi tertentu dan adanya usaha membatasi kebebasan berekspresi. LEKRA ( Lembaga Kesenian Rakyat /PKI ) selalu meneror karya – karya yang berbeda haluan maka munculnya MANIKEBU ( Manifestasi Kebudayaan ) sebagai saingan untuk membentuk komunis.
d)     Bidang Hubungan Luar negeri
Politik luar negeri telah terjadi penyimpangan terhadap kebijakan PLBA yang dianut bangsa Indonesia sejak Proklamasi.
  1. Penyelesaian yang dilakukan pemerintah terhadap peristiwa G.30 S/PKI kurang memuaskan masyarakat sehingga muncullah TRITURA.
  2. Keinginan / tuntutan untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekuen.

Dalam menyuarakan asprisasiya mahasiswa ( Angkatan ’66 ) melakukan aksi demontrasi mereka turun ke jalan mereka menjadi ” parlemen jalanan ”, mereka menuntut adanya perubahan. Tuntutan mahasiswa dituangkan dalam TRITURA yang berisi :
1.        Bubarkan PKI
2.        Bersihkan PKI berserta ormas – ormasnya
3.        Perbaikan ekonomi / turunkan harga

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan Orde Lama Soekarno.
Pengertian Orde Baru

Orde baru adalah suatu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen !

Proses menguatnya peran negara pada masa Orde Baru

  1. Sistem demokrasi melalui pemilu:
Pemilu pada dasarnya adalah perwujudan kedaulatan rakyat, wadah penyaluran aspirasi rakyat.
Pemilu bertujuan untuk membentuk DPRD Kab, DPRD Prov. DPR serta sekaligus membentuk MPR karena kedudukan MPR terdiri dari DPR ditambah dng Utusan daerah dan Golongan.

  1. Menciptakan aparatur bersih dan berwibawa
Bersih artinya tidak terlibat dalam Organisasi yang terlarang.
Berwibawa artinya pimpinan menjadi panutan bawahan dan bawahan harus patuh terhadap atasan.

  1. Menciptakan stabilitas politik nasional yang aman dan terkendali.
Stabilitas politik nasional dapat diciptakan jika tidak ada konflik, tidak ada perbedaan ideologi dan tidak ada penafsiran yang berbeda thd suatu kebijakan.
        a. Melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
  Pembangunan dapat berjalan jika stabilitas politik, sosial dan budaya terjaga untuk itu             pemerintah menjalankan :
·  pengawasan terhadap pendapat dan kritik jika dianggap membahayakan dilakukan penyingkiran thd tokoh tersebut.
·      pengawasan terhadap media massa jika melanggar pemerintah berhak mencabut SIUP.
·       pengawasan terhadap organisasi – organisasi masa ( politik, sosial dan budaya  ).
     b. Sistem pemerintahan sentralistik
   Kekuasaan negara berada di tangan Presiden ( pada dasarnya tidak berbeda dengan masa          demokrasi terpimpin.

Dampak menguatnya peran negara :
  1. Pemilu dijalankan namun hasilnya masih jauh dari fungsi dan tujuan pemilu itu sendiri.( demokrasi bersifat semu )
  2. Maraknya sistem KKN, aparat pemerintah bukan sebagai pelayan rakyat tetapi hanya bertujuan ABS ( asal bapak senang )
  3. Masyarakat hidup dalam keadaan was – was dan takut terhadap aparat negara (terutama ABRI dan POLRI)
  4. Kebebasan berbicara dan berpendapat tidak dapat tumbuh dalam kehidupan masyarakat karena takut terhadap UU Subversif ( yang melanggar dianggap melawan negara )
  5. Presiden memiliki kekuasaan yang besar untuk menentukan kebijakan bangsa dan negara, lembaga negara tidak berfungsi dengan baik.

Perisitwa – peristiwa penting dalam Orde Baru antara lain :
1.     Indonesia ikut menjadi pelopor dalam pembentukan ASEAN
2.     Pengembalian Irian Barat
3.     Masuknya Timor Timur ke NKRI

Kelebihan Orde Baru :
         perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS $70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
         sukses transmigrasi
         sukses KB
         sukses memberantas  buta aksara ( Wajar, Paket A,B,C )
         sukses swasembada pangan
         pengangguran minimum
         sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
         sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
         sukses menciptakan keamanan dalam negeri
         Penarikan terhadap investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia

Kelemahan / kekuarangan Orde Baru :
     maraknya korupsi, kolusi, nepotisme
  pembangunan yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
    munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
   kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
  bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
   kritik dibungkam dan peran oposisi diharamkan
   kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai dng banyaknya koran dan majalah yang dibredel
   penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" (petrus)
mekanisme suksesi kepemimpinan nasional tidak berjalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERAJAAN SRIWIJAYA

Pengantar Ilmu Sejarah

Pengertian diakronis dan sinkronis