PERKEMBANGAN BIOLOGIS
MANUSIA PRA ASKARA
Manusia purba atau prehistoric
people adalah jenis manusia yang hidup pada zaman Pleistosen dan memiliki
ciri – ciri yang sangat sederhana baik fisik, kecerdasaan maupun tingkat
peradabannya.
CIRI – CIRI MEGANTHROPUS
Penemu : von Koniegswald
Lokasi : Lapisan Pleistosen bawah di Sangiran,
lembah Bengawan Solo.(1936 – 1941)
Ciri – ciri :
- Badan tegap
- Tulang kening menonjol
- Rahang besar dan kuat
- Tidak berdagu
- Otot kunyah ( diperkirakan makanannya jenis tumbuh
-tumbuhan).
Diperkirakan fosil ini mempunyai
kemiripan dengan Homo Habilis dari
Lembah Olduvai (Tanzania-Aftim )
CIRI – CIRI
PITHECANTHROPUS ERECTUS
Penemu :
Eugene Dubois (1891)
Lokasi : di Trinil Jawa Tengah. Berasal dari
lapisan Pleistosen bagian bawah dan tengah.
Ciri – ciri
:
- Femur atau tulang pahanya,
bentuk dan ukurannya jelas seperti milik manusia
- Mahluk ini berjalan diatas
kedua kakinya (tegak).
- Volume otaknya mencapai 900cc
sedangkan kera hanya 600cc.
Catatan :
Fosil sejenis di Asia ditemukan di goa Chou-Kou-Tien (Pithecantropus
Pekinensis), di Afrika (Australopithecus Africanus). Di Eropa
Barat dan Eropa Tengah (Piltdown dan Heidelberg)
q Pithecanthropus
Mojokertensis, ditemukan
oleh Von Koenigswald di Perning,
Mojokerto, pada lapisan Pleistosen Bawah. Mahluk ini diperkirakan hidup sekitar
2.5 – 2 juta tahun yang lalu
q Pithecanthropus
Robustus, ditemukan oleh
Weidenreich dan Von
Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil,Ngawi Von Koenigswald menganggap
fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis.
q Homo
Sapiens, dari jenis ini
di Indonesia ditemukan di Ngandong Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen
oleh Teer Haar, Oppenoorth dan Von Koenigswald dari lapisan Pleistosen Atas, kemudian disebut
sebagai Homo Soloensis. Jenis
lainnya adalah Homo Wajakensis
yang ditemukan oleh Van Rèestchoten
tahun 1990 di Desa Wajak, Tulungagung yang kemudian di teliti oleh Eugene Dubois. Hidup antara 40.000 –
25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Tengkoraknya mempunyai
banyak persamaan dengan orang Aborigin penduduk asli Australia.
Homo Floresiensis, dibanding jenis lainnya, homo ini memiliki
keistimewaan karena tubuhnya yang kerdil. Ditemukan oleh seorang pastur bernama
Verhoeven pada tahun 1958 di goa
Liang Bua Manggarai, Flores, dan baru di umumkan sebagai temuan yang
menghebohkan pada tahun 2004. Diperkirakan hidup sekitar 30.000 – 18.000 tahun
yang lalu, telah mampu membuat peralatan dari batu, pemburu handal dan memasak
dengan api, tetapi ukuran tangannya masih panjang. Manusia kerdil ini memiliki
tinggi tubuh sekitar 1m, dan ukuran tengkorak seperti anak kecil. Dari cerita
rakyat setempat, masyarakat Flores menyebut manusia kerdil ini dengan nama Ebu
Gogo.
Komentar
Posting Komentar