Masa Praaksara
Materi Ajar Zaman Pra aksara
Pengantar Zaman Pra aksara
Titik awal sejarah yang bermula sejak manusia ada, jika diruntut hingga sekarang, kita akan menemukan betapa kesinambungan sejarah tidak mudah terputus, betapapun segala macam perubahan telah terjadi.Manusia sebagai subyek dan obyek sejarah tidak begitu saja sampai pada tahap perkembangan yang canggih. Dalam dinamika sejarah terjadi perubahan, perkembangan dan kesinambungan sejalan dengan perjalanan waktu. Dari pola hidup yang sederhana sampai pola hidup menetap, dari menggunakan alat dengan tehnologi sederhana sampai tehnologi yang paling canggih dari dari belum mengenal tulisan sampai mengenal tulisan.
Setiap bangsa pasti melalui tahap/
zaman pra aksara, perbedaannya terletak pada saat waktu yang dilalui dan
memasuki zaman aksara ( zaman mengenal tulisan ). Bangsa Mesir meninggalkan
zaman pra aksara dan memasuki zaman aksara ± 4000 SM, bangsa Sumeria, Babylobia
telah mengenal tulisan ± 3000 SM , sedang bangsa Indonesia memasuki zaman
aksara pada abad ke – 5 (± 400M ) berdasarkan Yupa dari Kerajaan Kutai di
Kalimantan Timur ( Yupa adalah batu bertulis, berhuruf Pallawa dan berbahasa
Sansekerta ).
1.
Pengertian istilah praaksara
Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang
berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan. Dengan demikian zaman
praaksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Ada istilah
yang mirip dengan istilah praaksara, yakni istilah nirleka. Nir berarti
tanpa dan leka berarti tulisan.
Jadi zaman praaksara adalah zaman ketika suatu bangsa
belum mengenal tulisan.
2.
Alasan penggunaan istilah praaksara
Praaksara adalah istilah baru untuk
menggantikan istilah prasejarah. Penggunaan istilah prasejarah untuk
menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum mengenal
tulisan adalah kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah
sejarah sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah
berarti sebelum ada aktivitas kehidupan manusia. Dalam kenyataannya sekalipun
belum mengenal tulisan, makhluk yang dinamakan manusia sudah memiliki sejarah
dan sudah menghasilkan kebudayaan. Oleh karena itu, para ahli mempopulerkan
istilah praaksara untuk menggantikan istilah prasejarah.
3.
Metodologi Penelitian Sejarah
Metode sejarah adalah proses untuk mengkaji dan menguji
kebenaran rekaman dan peninggalan – peninggalan masa lampau, menganalisis
secara kritis sehingga dapat menghasilkan kisah sejarah yang dapat dipercaya.
Menurut Kuntowijoyo metodologi penelitian sejarah
mempunyai lima tahapan.
Adapun tahapan metodologi sejarah adalah
a) Pemilihan topik.
Topik dalam penelitian sejarah yang dipilih harus
bernilai, orisinil, praktis dan harus memiliki kesatuan, sertaa mempunyai
kedekatan emosional dan kedekatan intelektual dengan peneliti sejarah.
b) Heuritik yaitu suatu tahapan untuk mengumpulkan berbagai
sumber sejarah. Lazimnya sejarawan dalam tahapan ini melakukan telaah terhadap
berbagai buku referensi, bahan – bahan arkeologis, epigrafi, numismatis,
dokumen resmi dan mungkin dokumen pribadi.
c) Verifikasi yaitu suatu tahapan untuk memilih/
mengkritisi segala data yang terkumpul pada tahapan heuristik. Caranya ;
mengajukan berbagai pertanyaan logis berkaitan dengan peristiwa sejarah
tersebut atau dengan membandingkan dengan data lain yang berkaitan dengan
peristiwa sejarah yang sama.
d) Interpretasi yaitu suatu tahapan menafsirkan atas data
yang telah diverifikasi. Sejarawan yang baik dalam melakukan interpretasi atau
penafsiran sejarah harus mampu meminimalkan unsur subyektifitas, penafsiran
harus didasarkan pada data sejarah ada.
e) Historiografi yaitu suatu tahapan penulisan kisah
sejarah. Dalam tahapan ini tentu sejarawan harus mampu memaparkan penelitian
dengan menggunakan gaya bahasa yang komunikatif tetapi tidak menghilangkan
kebenaran dari peristiwa tersebut berdasarkan data – data yang ada.
4.
Sumber sejarah
Sumber sejarah adalah bahan – bahan
yang dapat dipakai mengumpulkan informasi subyek.
Berdasarkan kedekatan dengan sumbernya
:
a. Sumber Primer : informasi yang
berasal dari pihak yang berhubungan langsung dengan peristiwa tsb.( pelaku atau
saksi sejarah secara langsung )
b. Sumber Sekunder : informasi yang
berasal dari pihak lain yang tidak mengalami langsung peristiwa tsb. ( pihak
yang pernah diberi informasi dari sumber primer )
c. Sumber Tertier : informasi yang
dituturkan oleh pihak ketiga atau lebih ( penulis buku pelajaran)
Berdasarkan wujudnya :
a. Sumber lisan ( pelaku dan saksi )
b. Sumber tertulis :
b.1. sumber tertulis sezaman dan
setempat ( Yupa K. Kutai, Prasasti K Tarumanegara )
b.2. sumber tertulis sezaman tidak
setempat ( Prasasti Nalanda )
b.3. sumber tertulis setempat tidak
sezaman ( Kitab Pararaton )
c. Sumber benda / korporal : arca,
perkakas, fosil. artefak ( peralatan hidup : kapak genggam, kapak
Sumatra, alat – alat dari tulang, beliung persegi, kapak lonjong dll),
bangunan, pakaian dll.
d. Sumber rekaman ( audio visual )
Tempat untuk mencari informasi subyek sejarah antara
lain :
a.
Museum adalah tempat penyimpanan benda
– benda kuno untuk bahan – bahan yang tidak terdapat dalam buku. ( Museum
Gajah, Museum Purbakala Yogjakarta, Museum Purbakala Trowulan dll )
b.
Perpustakaan adalah tempat menyimpan
buku – buku dan bacaan yang dapat dijadikan sumber informasi. ( Perpustakaan
Nasional, Perpustakaan Daerah propinsi dll )
c.
Arsip Negara adalah tempat penyimpanan
dokumen – dokumen resmi ( Kantor ANRI ( Arsip Nasional Republik Indonesia )
d.
Situs sejarah adalah wilayah atau
lokasi yang di duga atau telah terbukti sebagai tempat peninggalan sejarah (
Situs Trowulan, Situs Sangiran, Situs Trinil dll )
5.
Cara mengetahui menentukan usia
peninggalan masa lampau :
a.
Tipologi; merupakan cara penentuan
usia peninggalan budaya berdasarkan bentuk ( tipe ) dari benda peninggalan itu.
Semakin sederhana bentuk benda itu maka usianya semakin tua.
b.
Stratigrafi ; merupakan cara penentuan
usia suatu benda peninggalan budaya manusia berdasarkan lapisan tanah. Semakin
ke bawah lapisan tanah tempat penemuan benda peninggalan, maka semakin tua
usianya dan semakin ke atas lapisan tanah tempat penemuan benda peninggalan, maka
semakin muda usia benda peninggalan itu.
c.
Kimiawi ; merupakan cara menentukan
usia dari benda peninggalan budaya manusia berdasarkan unsur – unsur kimia yang
dikandung oleh benda tersebut. (menggunakan zat carbon )
6.
Beberapa ilmu bantu sejarah dan fungsinya
·
PALEONTOLOGI : ilmu mengkaji
fosil-fosil
·
PALEOANTROPOLOGI : mempelajari manusia
purba
·
ARKEOLOGI ( ilmu purbakala ) :
penggalian / ekskavasi artefak atau ekofak
·
PALEOGRAFI ( ilmu tulisan kuno ) : ilmu
mengkaji tentang tulisan kuno ( membaca, menentukan usia dan tempat asal
tulisan kuno )
·
EPIGRAFI ( ilmu piagam ) : ilmu yang
menyelidiki keaslian piagam masa lalu. perbedaannya dengan paleografi pada
materi yang digunakan untuk menulis
(batu, logam, gading)
·
IKONOGRAFI :ilmu tentang patung-patung
kuno dari jaman prasejarah
·
NUMISMATIK ( ilmu mata uang ) : ilmu
yang mempelajari mata uang mulai zaman kuno sampai sekarang
·
ILMU KERAMIK : mengkaji tentang hasil
keramik (tembikar, porselein)
·
GENEALOGI ( ilmu keturunan ) :
pengetahuan mengenai asal usul nenek moyang
·
FILOLOGI : mempelajari naskah-naskah
kuno
Beberapa istilah dalam sejarah
Pengertian kenyataan sejarah, sumber sejarah, bukti sejarah,
data sejarah dan fakta sejarah
·
Kenyataan sejarah : semua peristiwa
yang benar – benar terjadi pada masa lampau.
·
Sumber sejarah adalah segala sesuatu /
bahan – bahan yang dapat memberi informasi atau petunjuk tentang peristiwa masa
lalu.
·
Bukti Sejarah adalah segala
peninggalan sejarah yang memperkuat tentang suatu peristiwa sejarah itu terjadi
·
Data sejarah adalah pernyataan –
pernyataan yang berisi informasi tentang suatu peristiwa sejarah.
·
Fakta sejarah adalah kumpulan data –
data yang berhubungan dengan peristiwa sejarah yang telah telah teruji
kebenarannya.
Fakta sejarah itu berbentuk sebuah
pernyataan, pernyataan itu merupakan suatu kesimpulan atas data – data atau
bahan – bahan mengenai masa lampau itu sendiri yang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Komentar
Posting Komentar